Sunday, August 24, 2014




Oleh : Firman D. Permana



         Mungkin bagi sebagian orang nama Iskandar Ys sudah tidak asing lagi, hampir tiap hari tulisannya selalu hadir dalam beberapa Grup Sastra di media sosial Facebook. Dalam edisi kali ini kita akan sedikit lebih mengenal sosok “ Bang Is “ melalui sesi wawancara singkat tentang latar belakang dan tanggapannya mengenai Sastra Cyber Indonesia.
Pria bernama lengkap Iskandar Yusuf ini lahir di  Bone pada tanggal 21 Oktober 1961, Sosok yang menyandang gelar S2 filsafat ini saat ini mempunyai usaha pembibitan ayam bangkok yang baru saja dirintisnya sekitar 3 bulan yang lalu.
Pada awalnya Bang Is sama seperti sebagian orang yang menganggap bahwa media sosial Facebook ‘tidak bermanfaat’ lantaran hanya digunakan sebagai wadah ajang eksis untuk tempat guyon, curhat, ataupun hal hal yang sepele lainnya. Dengan semakin berkembangnya teknologi juga turut andil dalam memperbanyak masyarakat untuk setidaknya memiliki sebuah akun Facebook. Maka secara otomatis juga semakin menjamurnya akun akun yang berstatuskan tulisan yang sekedar tempat curhat dan bahkan menghujat. Maka itu Bang Is berpikiran bahwa sebaiknya media sosial Facebook juga digunakan untuk berbagi hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi orang banyak. Alhasil setiap kali menuliskan baik puisi dan juga beberapa filosofi yang bertujuan sebagai motivasi mendapatkan apresiasi dan reaksi yang positif.
Hampir tiap hari Bang Is selalu memposting karyanya, tak pernah habis inspirasi yang dimiliki Bang Is, inspirasi bisa dengan mudah didapatkan mulai dari diri sendiri ataupun lingkungan sekitar.
“Kalau puisi bisa saya dapatkan inspirasi dari sekitarnya, namun lebih banyak itu dari suara jiwa saya, makanya saya buat grup Puisi Suara Jiwa, suara jiwa dapat di 'dengar' atau di 'rasa' oleh yang membacanya... kalau tulisan sosial, politik karena saya melihat negeri ini semakin lama semakin tidak bertuan saya menulis sejak smp, beberapa puisi dan soliloquy pernah dimuat di majalah aktuil, tahun 80-an saya kolumnis free lance di dua surat kabar daerah .“ begitu tulisnya.
Keaktifan duda berputri satu ini tidak hanya sebagai pemosting karya tulisnya, tapi Bang Is juga membuat beberapa grup Facebook yang memiliki spesifikasi tersendiri dalam setiap grupnya. Seperti Grup Puisi Suara Jiwa yang khusus memposting hasil karya berupa puisi dari para anggotannya. Lalu ada KRONIKA dimana anggotanya dapat mengirimkan tulisan atau pemikiran yang bersifat Konstruktif tentang kritik Sosial, Politk dan Hukum. Dan juga Grup KOPI PAHiT yang memberikan ruang bagi anggotanya untuk saling memotivasi, dan belajar bagaimana mengelola kehidupan dengan semangat untuk tidak menyerah, dalam grup ini setiap anggota hanya boleh mengirimkan tulisan yang mendorong terbukanya inspirasi-inspirasi baru yang memungkinkan anggota lainnya untuk lebih mudah mengambil keputusan dan hikmah dari setiap peristiwa yang dialami. Tidak hanya itu, Bang Is juga membuat grup puisi Soul Sound Poet, yang mana setiap hasil karya yang diposting menggunakan bahasa Inggris.
“Saya buat grup puisi Soul Sound Poet, membernya komunitas luar negeri, itu grup versi bhs inggris, disana saya tahu sastra, puisi, kita tidak kalah halusnya dengan pusi karya barat, sering puisi saya mendapat apresiasi, rata2 mereka memberi pujian lewat inbox “ jelasnya.
Jika ditelisik lebih dalam,setiap karya dari Bang Is ini terpengaruh gaya bahasa seorang Khalil Gibran dan juga Chairil Anwar dan Remy Silado. Yang dibenarkan oleh pemilik akun lain Iskandar Ys Poet ini.
“Bagus, saya respect, meski banyak mereka baru sekedar mencoba menulis puisi, tetapi lebih baik sebagai awal menjadi baik dalam penulisannya, ada grup dimana saya member disana, Forum sastra Indonesia (Forsasindo) anggotanya 38 ribu lebih, sayang adminnya tidak 'turun' ke lapangan meng-appreciate tulisan-tulisan membernya. “ Begitu jawaban Bang Is saat ditanya tentang tanggapannya mengenai begitu maraknya grup grup Facebook yang menggangkat sastra baik itu berupa grup pembelajaran tentang sastra, ataupun grup yang khusus memberikan tempat untuk mengapresiasi segala bentuk karya tulis para anggotanya.
Sebagaimana seorang penulis dan sastrawan lain Bang Is berharap bahwa karya karyanya dapat dibukukan atau setidaknya berkontribusi dalam sebuah antologi baik itu puisi maupun soliloquy. ” kalau ada yang berminat dengan senang hati saya dapat bekerjasama “ begitu tulisnya.
Saat ditanya mengenai impian yang ingin dicapai dalam dunia Sastra Cyber Bang Is dengan penuh harap menjawab.
“ saya berharap lahir penulis2 muda yang berkualitas dengan memanfaatkan IT dari FB ini, Cyber sebuah ruang untuk kita bisa lebih dalam lagi memahami karya2 sastra ternama, dahulu kita tidak mengenal cyber, tetapi banyak tokoh sastra yang lahir dari kondisi apa adanya, banyak karya yg hebat berawal dari tulisan dari bungkus rokok, saya menaruh harapan Rubrik Sastra Cyber - Jurnal Puraka Sastra menjadi wadah sekaligus pionir di bidang sastra, semakin orang memahami sastra semakin santun seseorang dalam bertindak, saat ini kita butuh banyak orang santun di negeri ini ”.
Dan sebagai penutup wawancara Bang Is memberikan saran agar para generasi muda cyber memanfaatkan teknologi cyber ini dengan optimal untuk sebuah karya yang hebat.












(Diambil dari  rubrik Sastra Cyber  majalah Purakasastra Edisi 1)












0 comments:

Post a Comment

Pengunjung

PURAKASASTRA. Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Terpopuler