Jengah aku dengar bisik gerimis
Keluh tanah kian terasa amis
Menyengat napas muntahkan selongsong tiris
Menatap banjir melabuhkan tangis
mengiris
Aku tak bisa merapal catatan alam
Yang meninggalkan remuk kelu di
kesunyian malam
Dan raung si kecil mencari hangat di selembar tilam
Atau sebatang kepul asap tak lagi bingar lewati kelam
Yang kupahami hanya setangkup pesan, di sana
Di antara air mata dan mata air murka
Tertinggal tangan-tangan hitam
mengepul dosa
Menelanjangi nusantara lenguh tak
berdaya
Dan segulung bencana adalah surat kecil
dari-Nya
Tangerang, Januari 2014
#Dimuat dalam Purakasastra Edisi 1 tahun 1 Agustus 2014
0 comments:
Post a Comment